OPTIMALISASI MANAJEMEN KOLEKSI MUSEUM SUBKOSS GARUDA SRIWIJAYA LUBUKLINGGAU
Abstract
Museum Subkoss Garuda Sriwijaya Lubuklinggau adalah satu-satunya Museum perjuangan yang ada di Kota Lubuklinggau. Meskipun menjadi Museum Sejarah yang berada di tengah Kota Lubuklinggau, namun keberadaan Museum Subkoss Garuda Sriwijaya kurang dikenal oleh masyarakat sekitar. Beberapa permasalahan yang terjadi di Museum Subkoss Garuda sehingga tidak terkenal adalah 1) Promosi Museum yang belum maksimal, 2) Pengelolaan Museum yang kurang rapi dan tidak teratur, 3) Museum Subkoss Garuda Sriwijaya yang terlihat kumuh dan tidak terawat, 4) Minimnya pelatihan terkait pengelolaan Museum Digital, 5) Belum digunakannya teknologi informasi untuk Museum. Beberapa permasalahan di atas menjadi problem pada pengenalan Museum Subkoss Garuda Sriwijaya saat ini.
Untuk mengatasi permasalahan di atas, tim pengabdian kepada masyarakat akan memberikan solusi terkait permasalahan di atas. Beberapa solusi yang ditawarkan meliputi: berkoordinasi dengan pihak Museum Subkoss Garuda Sriwijaya, melibatkan mahasiswa Prodi Pendidikan Sejarah STKIP PGRI Lubuklinggau dalam menjaga kebersihan Museum, mengenalkan dan memberikan pendampingan pembuatan aplikasi dari teknologi digital yang dapat membantu dalam mengoptimalkan manajemen koleksi Museum Subkoss Garuda Sriwijaya yang selama ini belum maksimal. Aplikasi yang berbasis Web digunakan untuk pengelolaan koleksi Museum Subkoss Garuda Sriwijaya, yaitu berupa e-Museum yang memiliki keunggulan sebagai ruang pamer Museum secara virtual. e-Museum bermanfaat sebagai pengelolaan informasi mengenai koleksi yang dimiliki oleh Museum Subkoss Garuda Sriwijaya, yaitu berupa buku-buku, foto, serta benda peninggalan Pahlawan kemerdekaan Indonesia yang berjuang di Kota Lubuklinggau dan sekitarnya.
Pengenalan aplikasi e-Museum sebagai media yang dapat diakses melalui Smartphone Android dengan memberikan pendampingan optimalisasi koleksi Museum Subkoss Garuda Sriwijaya Lubuklinggau kepada pengelola Museum. Diharapkan beberapa solusi yang diberikan kepada mitra menjadi solusi dalam permasalahan selama ini.
Luaran bagi mitra, yaitu Museum Subkoss Garuda Sriwijaya akan berbasis digital dan dapat diakses kapan dan dimanapun berada oleh para pengunjung. Selain itu, dapat memberikan daya ketertarikan pengunjung untuk datang ke Museum dan berdampak pada peningkatan layanan dan ekonomi Museum Subkoss Garuda Sriwijaya Kota Lubuklinggau. Untuk target luaran terdiri dari luaran wajib, yaitu Satu Artikel di Jurnal Resmawa Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, Satu Artikel pada media masa/elektronik Linggau Pos, Video kegiatan yang di upload pada akun Youtube. Sedangkan target luaran tambahan berupa Buku Ajar ber-ISBN di Penerbit Pena Persada dan Hak Cipta Buku Ajar
References
2. Armiyati, L. dan D. W. F. (2020). Belajar Sejarah di Museum: Optimalisasi Layanan Edukasi Berbasis Pendekatan Partisipatori. https://jurnal.unigal.ac.id/index.php/artefak/article/view/3472, 7(2), 80–90. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.25157/ja.v7i2.3472
3. Auliahadi, A. (2020). Problem Manajemen Pengembangan Koleksi di Museum Kerinci. Shaut Al-Maktabah : Jurnal Perpustakaan, Arsip Dan Dokumentasi, 12(1), 85–100. https://doi.org/https://doi.org/10.37108/shaut.v12i1.306
4. Gaffar, V. (2011). Pengaruh Strategi Positioning Museum Terhadap Kunjungan Wisata Edukasi di Kota Bandung (Survey Segmen Pasar Generasi Y). The Journal : Tourism And Hospitality Essentials Journal, 1(1), 15–32. https://doi.org/https://doi.org/10.17509/thej.v1i1.1878
5. Larasaty, I. (2020). Strategi Pemasaran UPT Museum Balanga Sebagai Wisata Edukasi di Kota Palangkaraya. DESKOVI : Art and Design Journal, 3(2), 126–133. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.51804/deskovi.v3i2.808
6. Rawas, P. M. (2002). Sejarah dan Peranan Subkoss Komandemen Sumatera Selatan (Subkoss) Dalam Perjuangan Rakyat Musi Rawas 1945-1950. Musi Rawas: Pemerintah Daerah Musi Rawas.
7. Simbolon, M. (1992). Bunga Rampai: Perjuangan Sub Komandomen Sumatera Selatan (Subkoss) Garuda Sriwijaya. Musi Rawas: Perwakilan Yayasan Perjuangan Subkoss Garuda Sriwijaya Kabupaten Daerah Tingkat II Musi Rawas.
8. Sugiyono. (2018). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung: Alfabeta.
9. Susilo, Agus, dkk. (2021). Pelatihan Media Animasi Sebagai Sarana Pemicu Konsentrasi Belajar Anak Bagi Guru-Guru SMP Negeri Muara Lakitan. Jurnal Bakti Nusantara Linggau, 1(2), 1–12. Retrieved from https://jurnal.lp3mkil.or.id/index.php/bnl/article/view/59
10. Susilo, Agus & Sofiarini, A. (2020). Pembelajaran Sejarah Online Mahasiswa STKIP PGRI Lubuklinggau Di Masa Pandemik Covid 19. Jurnal Pendidikan Sejarah Dan Riset Sosial Humaniora (KAGANGA), 3(1), 24–32. Retrieved from https://journal.ipm2kpe.or.id/index.php/KAGANGA/article/view/1303
11. Susilo, A. (2016). Pemanfaatan Media Visualisasi Interaksi Sosial Masyarakat Zaman Kerajaan Sriwijaya di SMA Negeri 5 Surakarta. Criksetra: Jurnal Pendidikan Sejarah, 5(2), 158–165. https://doi.org/https://doi.org/10.36706/jc.v5i2.4813
12. Susilo, A. dan A. (2020). Pelatihan Pemanfaatan Media Promosi Wisata Alam Air Terjun Desa Taba Remanik Di Kecamatan Selangit Kabupaten Musi Rawas. RAMBIDEUN : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 4(1), 20–33. Retrieved from http://journal.umuslim.ac.id/index.php/pkm/article/view/299
13. Suwandi Syam. (2010). Sejarah Museum SubkossGaruda Sriwijaya di Lubuklinggau. Lubuklinggau: Yayasan Subkoss Garuda Sriwijaya Perwakilan Lubuklinggau.
14. Yusuf, Syafruddin, dkk. (2020). Perjuangan Rakyat Musi Rawas Pada Masa Revolusi Fisik 1947-1949. Palembang: Pendidikan Sejarah UNSRI.